Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kilas Pohuwato 2020 : Corona, Pilkada, Tambang Sampai Cetak Sawah
Ilustratrasi

Kilas Pohuwato 2020 : Corona, Pilkada, Tambang Sampai Cetak Sawah



Berita Baru, Pohuwato – Corona virus disease 2019 (Covid-19) atau virus corona melanda seluruh masyarakat dunia internasional tak terkecuali Indonesia, Gorontalo lebih khusus Kabupaten Pohuwato.

Sampai saat ini virus yang diduga berasal dari Wuhan, Cina itu masih menghantui dan merubah tatanan kehidupan masyarakat, seluruh sendi-sendi kehidupan terdampak oleh virus corona.

Daya dan upaya terus dilakukan oleh pemerintah tak terkecuali pemerintah daerah bagainana mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran dan penularannya. Kini sudah hampir setahun selama tahun 2020 virus ini melanda masyarakat dunia tak terkecuali masyarakat daerah yang berjulukan bumi panua itu.

Harapan demi harapan pemerintah dan semua lapisan masyarakat berharap agar di tahun di Tahun 2021 virus yang dikatakan oleh WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia itu agar segera berakhir dan tatanan masyarakat bisa normal kembali seperti sedia kala.

Pada bulan Desember Indonesia menggelar Pemilihan Kepala Daerah Serentak (Pilkada) , yang dilaksanakan  pada 9 Desember kemarin. Tak terkecuali di Kabupaten Pohuwato melaksanakan Pilkada untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato.

Hasilnya pun sudah ada, dan kini prosesnya masih berkelanjutan sampai di Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia . Meski KPU setempat sudah menetapkan pemenangnya namun dinamikanya seolah masih ada puing-puingnya problematika dan hirup pikuknya.

Belum selesai masalah Corona, Pilkada juga mencuak kehadapan pubik masyarakat masalah pertambangan emas tanpa ijin (Peti) , kini masalah itu jadi perbincangan hangat karena yang beredar di masyarakat bahwa ada penggunaan alat berat (eskafator) disana untuk merauf emas yang terkandung didalamnya.

Masalah pertambangan mencuak karena terjadi tarik ulur antara aspek ekologi (lingkungan), aspek ekonomi (kebutuhan) serta tuntutan penegakan hukum yang telihat slow karena mesti berbenturan dengan keadaan sosial masyarakat yang disana tidak sedikit menggantungkan kehidupannya.

Kini masalah lama tercuak kembali ke hadapan publik, kaitan masalah program cetak sawah (PCS)  yang diduga melibatkan oknum mantan kades Buntulia Barat (Bunbar) Kecamatan Duhiadaa, yang kini duduk sebagai aleg di DPRD Pohuwato. Kini masih sementara di telusuri teka-teki adanya dugaan transaksi jual beli.

Seperti apa perkembangan peristiwa dan kejadian serta penanganannya nanti, kita tunggu episode selanjutnya di Tahun 2021 nanti. Mohon kritik dan saran tulisan ini untuk perbaikan kedepan.

Penulis : SA


Iklan Idul Fitri KPU Pohuwato