Siap-siap, Retribusi Pasar Tradisional Marisa Bakal Pakai Sistem Non Tunai

Berita Baru, Pohuwato – Untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Pohuwato bakal memberlakukan sistem non tunai untuk retribusi di Pasar.

“Kita awali dulu transaksi retribusi non tunai ini dari pada Marisa, nanti setelah itu kita lakukan di pasar-pasar lainnya,”ucap Kepala Disperindagkop Pohuwato, Ibrahim Kiraman saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (15/6/22).

Manfaat dari transaksi tunai ke non tunai, kata Kadis Ibrahim adalah meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan bisa menyelesaikan ragam persoalan soal retribusi di pasar.

“Juga untuk memudahkan ketika ada pemeriksaan, dari bank kita tinggal prin out seberapa besar pedagang yang sudah membayar retribusi karena ini my name by adres. Dan itu bisa diketahui ketika dengan non tunai ini satu hari itu kita sudah bisa awasi sudah berapa pedagang yang melakukan transaksi,”ujar Kiraman.

Lanjut Kiraman, bahwa sistem yang akan dipakai tahun ini adalah kartu gesek dan kedepannya akan memakai sistem barcode agar para pedagang sudah dipermudah dan pengawasannya pun bisa lebih efektif dan efisien.

“Pada prinsipnya ini dilakukan, kita ingin meningkatkan PAD. Jadi tahun ini kita launching dan tahun depan kita meyakini akan lebih maksimal,”imbuhnya dengan penuh optimis sembari menambahkan suda sekitar 200 pedagang tetap yang sudah didata.

Akan tetapi untuk keberlangsungan program itu pihak Disperindagkop tinggal menunggu persetujuan dari Badan Keuangan Daerah (BKD), agar dapat mengetahui kemana anggaran ini akan disimpan.

“Kita berharap hal ini segera mendapatkan persetujuan dari Badan Keuangan dan segera melakukan MoU dengan Bank BRI sebagai bank yang sudah kami hubungi, karena secara prosedural dilapangan sudah selesai tahapan pendataan dan sosialisasi kepada pedagang tetap yang ada di Pasar Marisa,”tukasnya.