Papa Minta Innova Diduga Oknum ASN Botu? (Episode 3)

Berita Baru, Gorontalo – Penjabat Gubernur Gorontalo baru-baru ini menyambut kedatangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB). Kedatangan Menpan RB kali ini, dalam rangka pemberian anugerah Aparatur Sipil Negara yang diberi nama BerAKHLAK Award.

Menpan RB dalam sambutannya menekan posisi kementerian dalam mendorong pelayanan birokrasi yang semakin bagus ke depan. Hal mana, pemberian BerAKHLAK Award bisa dijadikan motivasi agar ASN bisa meningkatkan kinerjanya.

Setali tiga uang, Penjabat Gubernur Gorontalo pun tidak henti-hentinya melakukan perbaikan untuk meningkatkan predikat Reformasi Birokrasi serta menghimbau kepada seluruh ASN di Provinsi Gorontalo untuk menanamkan nilai-nilai ASN Provinsi Gorontalo yang BerAKHLAK nan bangga melayani bangsa.

Bukan hanya itu saja, sebelumnya penjabat Gubernur Gorontalo juga menerbitkan Maklumat Gubernur Gorontalo demi menjaga netralitas birokrasi di lingkungan pemerintah Provinsi Gorontalo dalam menghadapi Pemilu 2024. Dimana seluruh ASN Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mengecek namanya di website Info Pemilu Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, jangan sampai terdaftar namanya sebagai anggota Partai Politik.

Niat dan kerja keras Penjabat Gubernur Gorontalo di atas tentunya tercoreng dengan beredarnya informasi soal Papa Minta Innova dalam penyelesaian lahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabupaten Bone Bolango. Bagaimana tidak, dari informasi yang awak media kami dapatkan. Terkonfirmasi Papa Minta Innova tersebut diduga oknum ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Oknum ASN yang diduga meminta mobil Innova keluaran terbaru kepada Ahli Waris pemilik tanah yang diatasnya kini berdiri kantor RSUD Toto, Gedung Instalasi Gawat Darurat dan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango. Perilaku tersebut, tentu tidaklah mencerminkan sikap ASN BerAKHLAK. Dengan akronim BerAKHLAK yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

Olehnya, demi mendukung Penjabat Gubernur Gorontalo dalam mewujudkan ASN BerAKHLAK dan mewujudkan ASN yang netral dalam menyongsong tahun politik. Reformasi birokrasi dengan membersihkan oknum ASN tanpa nilai-nilai BerAKHLAK menjadi keharusan.