Lestarikan Warisan Para Leluhur, Al-Izzah Ambil Bagian Meriahkan Tradisi Tumbilotohe

Berita Baru, Pohuwato – Pada malam ke-27 Ramadhan 1444 H segenap keluarga besar Al-Izzah Kabupaten Pohuwato menggelar upacara tradisi Tumbilotohe atau malam Pasang Lampu, Senin, April 2023 di halaman kantor Yayasan Al-Izzah Pohuwato.

Upacara yang diikuti oleh seluruh guru dan siswa-siswi di lingkungan yayasan Al-Izzah tersebut dimaksudkan Untuk melestarikan budaya warisan para leluhur yang memiliki hubungan erat dengan nilai-nilai keislaman yang sangat baik untimuk dijadikan media syiar islam di zaman modern ini.

Lewat sambutannya, Ustadz Kasim Badu yang bertindak sebagai pembina upacara saat itu dan selaku Ketua YPSDU Al Izzah menyampaikan beberapa tujuan dilaksanakannya upacara tersebut di antaranya :

1. Agar budaya tumbilotohe tetap hidup di tengah modernisasi zaman
2. Agar para peserta didik mengetahui dan memahami esensi dari budaya tumbilotohe yg sudah disusun oleh para leluhur Gorontalo
3. Sarana silaturahmi antar sesama muslim guna menjalin rasa kekeluargaan, persatuan dan kebersamaan di akhir bulan suci Ramadhan.

Kasim Badu juga menambahkan bahwa akhir-akhir ini semangat masyarakat dalam menghidupkan budaya tumbilotohe semakin redup, hal ini dapat dilihat dari minimnya arkus-arkus yang terpasang di depan rumah-rumah warga saat malam tumbilotohe tiba.

“Berbeda dengan zaman dahulu di mana hiruk-pikuk tumbilotohe sangat terasa aroma dan keindahannya mengiringi malam-makam terakhir bulan Ramadhan,”tutur Kasim Badu.

Oleh karena itu jelas Kasim Badu, sebagai bentuk kepedulian atas pelestarian budaya tumbilotohe yayasan Al Izzah mengambil bagian untuk mengedukasi para pelajar dan masyarakat umum tentang nilai yang terkandung di dalam tumbilotohe itu lewat pawai obor Lailatul Qadr.

“Kepada Masyarakat terutama kepada pemerintah agar kiranya gelaran tumbilotohe harus lebih di semarakkan lagi sebagai bentuk komitmen kita terhadap budaya kebanggaan khas daerah kita, jangan sampai budaya tumbilotohe ini akan punah atau justru akan diklaim oleh pihak lain sebagai budaya mereka,”pesan Kasim Badu dengan penuh harap.