Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kadis Pertanian Pohuwato Sikapi Dugaan Pungli Penyaluran Bibit di Desa Bohusami

Kadis Pertanian Pohuwato Sikapi Dugaan Pungli Penyaluran Bibit di Desa Bohusami



Berita Baru, Pohuwato – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato, Kamri Alwi mengaku kaget dengan adanya informasi dugaan pungutan liar penyaluran bibit benih jagung di Desa Bohusami Kecamatan Wonggarasi Kabupaten Pohuwato.

Kadis Pertanian Pohuwato yang barusan dilantik tersebut langsung menyikapi secara tegas dan pihaknya baru mengetahui hal itu dan masih akan melakukan kroscek di lapangan.

“Saya mau kroscek dulu dilapangan terkait dengan informasi itu,”ucap Kadis Kamri Alwi kepada wartawan Beritabaru.co, Senin (27/9) via telepon seluler.

Kepala Distan Pohuwato, Kamri Alwi juga  mengatakan dirinya sudah sering menemukan hal seperti ini.

“Jadi biasanya  ada kesepakatan antara anggota kelompok dengan Ketua Kelompok,  yang namanya dana Urunan. Dana Urunan itu dana yang disimpan dikelompok untuk keperluan transportasi, ada yang jemput sekaligus, ada administrasi dalam kelompok,”ujarnya.

“Tapi itu kelompok yang kelola,  tapi atas dasar kesepakatan mereka ketua dan anggota kelompok, bukan atas dasar insiatif Ketua kelompok secara sepihak,”lanjutnya.

Sambung Alwi, bahwa pihak Dinas hanya sekedar mengetahui tapi tidak memanfaatkan dana atau mengambil dana tersebut. “Jadi itu disimpan sendiri oleh merekam, dan tetap atas dasar keputusan kelompok dan anggota,”bebernya.

Terakhir, Kepala Dinas Pertanian Pohuwato menjelaskan pihaknya akan melakukan evaluasi kepada petugas dilapangan untuk menyelesaikan masalah ini. “Saya akan perintahkan petugas dilapangan untuk ketemu dengan ketua-ketua kelompok,”kata Dia.

Sebagai catatan, Kepala Dinas Kamri Alwi menegaskan yang tidak boleh melakukan pungutan terkait dengan penyaluran benih itu adalah petugas, dan bantuan benih itu tidak ada pungutan biaya atau gratis.

“Kalau terkait kebutuhan internal kelompok,  itupun harus atas dasar kesepakatan antara anggota dan Ketua-ketua kelompok, mereka sendiri yang putuskan. Petugas dilapangan hanya sekedar mengetahui,”pungkasnya. (**)