Jelang Idul Adha 1442 H, Stok Pangan Pohuwato Dipastikan Aman

Berita Baru, Pohuwato – Pemerintah Kabupaten Pohuwato, Gorontalo,  memastikan stok pangan bahan pokok di Kabupaten Pohuwato aman menjelang Idul Adha dan pelaksanaan qurban 1442 Hijriyah/ 2021 Masehi.
 

Hal itu, disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pangan, Refli Basir usai mengikuti Rapat bersaman Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Selasa (13/7).

Untuk Pemerintah Kabupaten Pohuwato dipimpin langsung oleh Penjabat Sekda, Zukri Suratinojo, guna menghadapi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Provinsi Gorontalo dan sebagai upaya untuk menjaga dan mengendalikan kestabilan harga bahan pokok.

Rapat itu bersifat high meeting oleh Pemerintah Provinsi dalam bentuk webinar yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur, terkait dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID).

“Jadi begini, untuk  ketersediaan pangan menjelang hari raya idul Adha, khusus Kabupaten Pohuwato, kita dalam kondisi stabil, kebetulan pertemuan tadi juga dihadiri oleh kepala Bulog Marisa,”Ucap Kepala Dinas Pangan, Refli Basir, Selasa (13/7) saat diwawancarai awak media Beritabaru.co,

“Memang dari sisi ketersediaan pangan yang stabil, ada satu komoditas yang masih rentan karena harga yang masih tinggi yaitu cabe rawit, cabe rawit sampai dengan yang kemarin, Senin (12/7) Rp. 80.00 per/Kg (harga pasar”sambungnya.

Refli Basir mengatakan bahwa stok dan harga bahan pangan di Pohuwato menjadi perhatian pemerintah provinsi maupun Kabupaten untuk bagaimana mengantisipasi jika kemudian hari terjadi lonjakan harga yang lebih tinggi dari harga cabe rawit kemarin.

“Untuk lonjakan harga cabe rawit sendiri, tidak hanya dihadapi oleh Kabupaten Pohuwato, tapi juga dihadapi Kabupaten lain di Provinsi Gorontalo,”ujarnya.

Secara jelas juga Refli secara gamblang menyampaikan bahwa ketersediaan pangan dalam rangka menjelang idul adha, Pohuwato dalam kondisi stabil dan tidak usah ada kekhawatiran dari masyarakat.

“Karena, kami dari pemerintah daerah terus memantau perkembangan ketersediaan pangan sekaligus kami juga memantau perkembangan harga-harga bahan pangan strategis,”sambungnya.

Masih menurut Refli,  pemerintah daerah tidak segan-segan akan mengambil kebijakan strategis apabila dikemudian hari terjadi lonjakan harga terhadap bahan pangan strategis yang terdiri dari sembilan bahan pokok (sembako).

“Kalau seandainya terjadi lonjakan harga yang sangat tinggi, maka pemerintah daerah akan mengambil kebijakan untuk meminimalisir terjadinya lonjakan harga,”pungkasnya.