Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bupati dan Wabup Pohuwato Kunjungi dan Beri Bantuan Warga Korban Banjir di Lomuli
Bupati Pohuwato Saipul A Mbuinga dan Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa saat memberikan bantuan kepada keluarga korban banjir di Desa Lomuli Kecamatan Lemito, Pohuwato. (Foto : Humas)

Bupati dan Wabup Pohuwato Kunjungi dan Beri Bantuan Warga Korban Banjir di Lomuli



Berita Baru, Pohuwato –  Bupati Saipul A Mbuinga dan Wakil Bupati Suharsi Igirisa berkunjung ke Desa Lomuli Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Kamis (8/4)

Dalam kunjungan tersebut Bupati dan Wabup meninjau rumah Saiful Latif dan memberikan bantuan berupa beras dan mie instant kepada 4 KK tersebut yang masing-masing mendapat beras 50 Kg dan 2 karton mi instant.

Keduanya juga melihat kondisi  sejumlah 4 kepala keluarga (KK) di Desa Lomuli Kecamatan Lemito menjadi langganan banjir akibat luapan air sungai lomuli.

Dimana pada hari Selasa kemarin, banjir kembali merendam 4 KK tersebut dengan ketinggian air seukuran lutut orang dewasa. Akibat banjir selama 4 jam dari pukul 16.00 hingga 20.00 wita, sejumlah 4 KK tersebut harus mengungsi ke keluarga terderkat yang tidak terkena banjir.

Saiful Latif (50) salah satu korban banjir menjelaskan bahwa banjir tersebut akibat luapan air sungai dari empat cabang sungai yang besar, yang akibatnya sungai induk tidak mampu lagi menampung debit air tersebut akibat penyempitan sungai.

Menurut ayah 4 anak, hujan lebat mengguyur wilayah hulu meluap sampai ke rumah 4 KK tersebut yang mengakibatkan kami sekeluarga harus mengungsi.

“Ia, istri dan anak saya mengungsi ke keluarga, sementara saya harus tidur di depan rumah atau di pinggir jalan. Khawatir meninggalkan rumah karena ada hewan peliharaan (ayam), karena kemarin-kemarin banyak ayam kami hanyut dan mati akibat rumah ditinggalkan”,jelasnya.

Ditambahkan suami dari Alha Pakaya (47), bila hujan deras dan sampai berjam-jam maka ketinggian air sudah pasti sampai paha orang dewasa. Diakui bahwa rumah mereka menjadi langganan banjir sejak
2013, itupun bila hujan tengah malam kami harus bangun dan mengepak barang-barang.

“Kami minta ke pemerintah bagaimana kami bisa aman, dan solusinya ada di sungai induk, seperti apa penanganannya”,harapnya.

Selaku pemerintah daerah, Bupati Saipul dan Wabup Suharsi akan memperhatikan kondisi tersebut dengan memperjuangkan ke balai sungai sulawesi.

“Ia, kami akan memperjuangkannya terutama untuk pelebaran sungai. Karena sungai sepanjang 3 KM ini telah mengalami penyempitan, yang dulunya 4 meter dan saat ini tinggal 2 meter lebarnya”,ungkap bupati. (HMS)