Apresiasi Diseminasi, Masyarakat Butuh Informasi Fakta Sidang GORR

Berita Baru, Tilamuta – Bumi Idaman Kabupaten Boalemo menjadi salah satu tujuan Road Show Diseminasi Hasil Monitoring Sidang Perkara Gorontalo Outer Ring Road (GORR). Kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekolah Anti Korupsi Gorontalo pada Sabtu 28 Juni 2021.

Pasca pelaksanaan Diseminasi Hasil Monitoring Sidang GORR dibeberapa tempat, ternyata ditanggapi miring oleh segilintir masyarakat yang terkesan belum menerima hasil putusan pengadilan tingkat pertama untuk terdakwa AWB, IB dan FS.

Olehnya awak media kami mencoba mengkonfirmasi kepada beberapa perwakilan peserta Diseminasi Hasil Monitoring Sidang GORR. Aktivis Perempuan Melis Hasan yang diundang sebagai peserta dan juga memberikan pandangannya menyatakan

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekolah Anti Korupsi (SAKSI) Gorontalo merupakan tradisi ilmiah yang di kota-kota besar seperti di Jawa dan Makassar massif dilaksanakan.

“Apalagi untuk perkara yang simpang siur informasinya kepada publik. Justru kami di Kabupaten Boalemo akhirnya paham duduk perkara dan bagaimana proses pemeriksaan sidang untuk terdakwa AWB dan Apraisal. Termasuk kerugian keuangan negara yang terbukti ternyata hanya Rp. 53 juta lebih, bukan Rp 43 Miliar seperti yang selalu diberitakan”, ungkapnya.

Sementara Pawennari, SH.MH pun yang mewakili Praktisi Hukum di Tilamuta menegaskan bahwa egiatan tersebut sangat akademis dan ia berharap ke depan kegiatan seperti ini selalu dilakukan.

“Apalagi kami yang menggeluti dunia pengacara. Terkadang penegak hukum langsung menetapkan tersangka, padahal lemah dipembuktian. Intinya dilimpahkan dulu. Nah, contoh ini GORR besar dipemberitaan sampai kerugian keuangan negara Rp 43 Miliar. Tapi lemah dipembuktian, ternyata cuman Rp.53 Juta yang terbukti untuk terdakwa AWB,”terangnya.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh kawan-kawan SAKSI Gorontalo. “Terima kasih atas tradisi baru yang dikembangkan di bumi Gorontalo dan informasi terkait fakta persidangan dalam proses pemeriksaan sidang perkara Gorontalo Outer Ring Road kami sangat butuhkan,” tambahnya.

Diseminasi hasil monitoring sidang perkara Gorontalo Outer Ring Road menjadi bahan diskusi hangat. Apalagi setelah sebelumnya Adhan Dambea meminta salah satu pimpinan Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo untuk menertibkan dosennya yang diundang menjadi narasumber diseminasi di kabupaten Pohuwato.

Seperti yang awak media dapatkan Permintaan yang justru mendapatkan banyak kecaman dari masyarakat Gorontalo. Karena dianggap tidak memberikan contoh yang baik sebagai wakil rakyat.