Sikapi Keluhan Air Penghuni Rusunawa, Komisi III DPRD Hadirkan Dinas Perkim Pohuwato di RDP
Berita Baru, Parlemen – Dalam rangka menyikapi keluhan air oleh Warga yang tinggal Rusunawa Syah Pohuwato, Komisi III DPRD Pohuwato sudah melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersamama Kepala Dinas Perkim Fadli Sanad, Perumdam Tirta Moolango Pohuwato dan pengelola Rusunawa, guna mempertanyakan penyebab kekurangan air di Rusunawa.
Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Ruang Rapat DPRD Pohuwato, Rabu, 14 Agustus 2024 itu, dipimpin Ketua Komisi III Beni Nento didampingi Anggota Al Amin Uduala. Kepada Kepala Dinas Perkim, Beni Nento pertanyakan penyebab pasti atas keluhan kekurangan air di Rusunawa Pohuwato.
“Kemarin media massa begitu gencar memberitakan terkait keluhan air di Rusunawa, sebenarnya penyebab kekurangan air di Rusunawa ini apa pak Kadis ? ” tanya Beni Nento.
Menjawab pertanyaan Beni, Kepala Dinas Perkim Fadli Sanad menyampaikan bahwa keluhan air di Rusunawa Selasa kemarin, karena keterlambatan pengisian pulsa pada token listrik untuk mesin pompa air. Dalam RDP terungkap, token listrik yang habis pulsa itu merupakan kewenangan Perumdam untuk pengisiannya.
“Di Rusunawa itu kita punya dua mesin pompa air. Pompa air milik perumdam itu memompa air dari pipa ke bak penampung. Kemudian pipa air yang satunya itu milik Rusunawa yang memompa air dari bak ke ruangan – ruangan penghuni Rusunawa,” terang Fadli Sanad.
Lebih lanjut Fadli menerangkan, keluhan air di rusunawa hanya dikeluhkan oleh warga Rusunawa di bangunan TB1. Diketahui, Rusunawa Syah Pohuwato memiliki 3 bangunan. TB1, TB2 dan TB ASN.
“Keluhan air itu hanya dikeluhkan oleh penghuni di TB 1. Karena untuk TB2 dan TB ASN itu kita masih taktisi dengan menggunakan sumur suntik,” terang Fadli Sanad.
Sementara itu, pihak Perumdam Tirta Moolango membenarkan bahwa token listrik yang kehabisan pulsa di Rusunawa adalah kewenangannya untuk pengisian. Hanya saja, dalam perjanjian bersama pengelola Rusunawa, maksimum pengisian setiap bulan itu hanya Rp 500.000.
“Perjanjiannya hanya Rp 500.000/bulan. Tapi akhir – akhir ini. Itu melampaui dari perjanjian,” ujar pihak Perumdam.
Di sisi lain, perumdam juga menyampaikan kendala yang dihadapinya akan tunggakan yang menumpuk. Banyak penghuni Rusunawa menunggak pembayaran air.
Menyikapi keluhan itu, Beni Nento pun menyarankan kepada Perumdam Tirta Moolango dan Dinas Perkim untuk melakukan pertemuan lanjutan, guna membahas tunggakan yang ada.
“Musti ada pertemuan lanjutan antara Perumdam dan Pemerintah Daerah. Namun khusus untuk pengisian pulsa pada token listrik pompa air ini jangan lagi terlambat. Karena bagaimanapun mereka penghuni akan berteriak kalau kekurangan air,” pinta Beni.
Beni juga menyampaikan akan mengusulkan tambahan anggaran untuk pengelolaan Rusunawa Pohuwato. Seiring dengan hal itu, dalam waktu dekat kata dia, Komisi III akan turun langsung melihat kondisi Rusunawa.
“Kami akan turun dalam waktu dekat melihat kondisi Rusunawa Pohuwato,” terang Beni Nento.