Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Tolak Ritel Alfamart/Indomart di Pohuwato, Begini Ilustrasi Tokoh Masyarakat ke Pemerintah Daerah
Tokoh Masyarakat, Arman Lamasai (Foto : Istimewa)

Tolak Ritel Alfamart/Indomart di Pohuwato, Begini Ilustrasi Tokoh Masyarakat ke Pemerintah Daerah



Iklan Idul Fitri KPU Pohuwato

Berita Baru, Pohuwato – Kehadiran ritel raksasa Alfamart maupun Indomart di Pohuwato, selain sangat mengemuka jadi pembahasan juga mengundang kontroversial dikalangan masyarakat.

Salah satunya apa yang disampaikan oleh tokoh masyarakat, Arman Lamasai, dirinya mengutarakan beberapa alasan terkait kehadiran Alfamart yang belum menjadi sesuatu yang mendesak.

“Waktu saya menjadi anggota dewan, itu beberapa tahu silam kita sepakat untuk tidak menerima kehadiran Alfamart masuk Pohuwato”ucap Mantan Anggota DPRD Pohuwato itu, Selasa (8/6) kepada wartawan Beritabaru.co via telepon seluler.

Dalam penjelasannya, Arman menjelaskan bahwa kehadiran Alfamart dianggap akan berdampak negatif terhadap pelaku usaha kecil menengah (UKM).

“Sebagai pribadi saya menyampaikan bahwa ada beberapa suara masyarakat, pengusaha kecil yang ada di kios-kios, toko-toko mini yang ada di beberapa desa dan juga yang ada di Kota Marisa bahwa menurut mereka akan berdampak negatif terhadap usaha mereka,”kata Arman.

Dimana kata Arman, ini akan berdampak negatif terhadap perkembangan ekonomi kerakyatan yang ada di Kabupaten Pohuwato, jika geray Alfamart akan beroperasi di Pohuwato.

“Pertama, pemerintah Kabupaten Pohuwato dari sejak dulu dan sekarang dalam uji publiknya kemarin menyampaikan penguatan ataupun pengembangan ekonomi kerakyatan,”kata Arman.

Nah, lanjut Arman dengan kehadiran Geray Alfamart ataupun Indomart, itu akan menyebabkan dampak besar terhadap kios-kios kecil.

Arman memberikan ilustrasi, taruhlah disatu Kecamatan akan dibangun Alfamart atau Indomart sementara disamping kiri dan kanannya ada sekitar sepuluh kios-kios kecil yang beroperasi sementara di kios-kios kecil itu mereka masih tengah berkembang.

“Ada sebagian dengan modal sendiri sebagian juga dimodali oleh BAZNAS, dimodali oleh pemerintah daerah, nah ini, kalau misalnya ditempat itu ada 10 kios atau toko mini yang ada disatu Kecamatan itu dengan hadirnya Alfamart maka mereka akan tertarik dengan kehadiran Alfamart, sehingga tidak menutup kemungkinan kios-kios kecil ini akan gulung tikar”terangnya.

Dimana yang tadinya mungkin omset mereka (pedagang kios kecil) dalam satu hari itu Rp. 250.000, atau katakanlah Rp. 500.000, dengan kehadiran Alfamart dengan kehadiran Alfamart otomatis akan berkurang.

“Ini terlepas dari alasan opini, rejeki kan Tuhan so atur, jadi tidak. Kita tidak dalam ranah itu,”jelasnya.

Kemudian, sambung Arman apabila ragam alasan dengan kehadiran Alfamart itu akan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat yang ada di Kabupaten Pohuwato.

“Berapa sih yang dipekerjakan Alfamart?, paling kurang 5 (lima) orang dalam satu Alfamart, contoh 1 (satu) Alfamart dalam satu kecamatan, sementara yang dikorbankan itu ada 10 (sepuluh) kios misalnya yang ada di Kecamatan itu. Sementara yang dibiayai oleh kepala rumah tangga itu dalam satu rumah tangganya ada 5 (lima) orang. Kalau 5 orang kali 10 kios berarti yang dikorbankan jada 50 orang, itu hitungan rendah,”imbuhnya.

 

Dalam inti penyampaiannya, Arman Lamasai mengharapkan kepada Pemerintah Daerah untuk tidak mengijinkan Alfamart maupun Indomart beroperasi di Pohuwato.

“Intinya kami mengharapkan pemerintah tidak hanya memikirkan aspek lain, tapi lebih mengkaji mendalam bagaimana nasib pelaku usaha kecil dan harapannya kehadiran Alfamart ataupun Indomart belum mendesak di Pohuwato,”sambungnya.