
Tegas, GASSPOLL Minta Janji Polres Proses Hukum Pemilik Lokasi PETI Makan Korban Ditepati

Berita Baru, Pohuwato – Polemik aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Bulangita kembali memantik panasnya opini publik setelah Gerakan Aliansi Gabungan Ormas Pohuwato Lipu Lami (GASPOLL) mengeluarkan ultimatum keras terhadap aparat penegak hukum.
Melalui Koordinator Lapangan Yusuf Mbuinga, GASSPOLL mendesak Polres Pohuwato untuk segera menaikkan status hukum terduga pelaku perusakan lingkungan yang mengakibatkan kematian penambang di Lokasi PETI Bulangita, Alamotu dan Potabo serta melakukan police line terhadap beberapa alat berat (excavator) yang ditemukan di lokasi tambang ilegal lokasi kematian penambang.
Dalam pernyataan sikapnya, Yusuf menegaskan bahwa publik telah cukup bersabar melihat lambatnya penindakan yang dianggap berpotensi melukai rasa keadilan masyarakat.
> “Kapolres punya janji. Kita beri tenggat waktu 7×24 jam. Kalau yang bersangkutan tidak dinyatakan tersangka dan alat beratnya tidak di-police line, maka aksi jilid III akan mempresure dengan massa yang lebih besar,” tegas Yusuf di hadapan awak media.
Menurutnya, keberadaan alat berat yang diduga beroperasi tanpa perizinan sah yang telah menyebabkan kematian warga yang adalah indikator kuat adanya unsur tindak pidana lingkungan dan pertambangan. GASSPOLL menilai keterlambatan penyitaan justru memperkuat dugaan publik bahwa ada tarik–ulur kepentingan tertentu di balik layar.
—
Tidak hanya menyoroti ranah kepolisian, Yusuf turut meminta Bupati Pohuwato untuk segera menggelar rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sebagai bentuk respon keadaan darurat lingkungan.
> “Saya minta kepada Bupati Pohuwato untuk segera melaksanakan rapat Forkopimda dan memutuskan penutupan PETI Bulangita karena aspek mudaratnya jauh lebih besar daripada manfaatnya,” tegasnya.
Yusuf menilai bahwa kerusakan lingkungan, ancaman ekologi, potensi longsor, kerusakan hulu sungai, pencemaran merkuri, dan perselisihan sosial serta nyawa nyawa yang melayang di lokasi PETI Pohuwato sudah memasuki tahap genting.
Ia memperingatkan bahwa jika Forkopimda tidak menunjukkan ketegasan dalam hitungan hari, massa GASSPOLL bersiap turun dalam jumlah jauh lebih besar dengan tuntutan langsung di kantor Pemda.
> “Kalau Polres dan Forkopimda tidak tegas, maka GASSPOLL akan demo besar-besaran ke Pemda Pohuwato. Nanti ini saya akan orasi,” serunya,—
Pengamat sosial di Pohuwato menyebut situasi Bulangita kini berada pada “zona merah” ketegangan sosial–ekonomi.
kerusakan jalan, debu dan polusi, aktivitas malam hari, banjir lumpur, serta masuknya pekerja luar daerah.
Semua faktor tersebut mempertebal urgensi penutupan.
—
Dalam rencana aksi lanjutan, GASSPOLL mengaku akan menggerakkan: elemen pemuda, aktivis lingkungan, mahasiswa, organisasi kepemudaan, serta tokoh masyarakat desa lingkar tambang.
Tujuannya jelas: ➡️ mendesak penegakan hukum tanpa pengecualian
Mereka menyoroti bahwa dugaan “perlakuan khusus” pada aktor-aktor tertentu ditolak keras oleh publik.
—
Situasi saat ini berada pada titik puncak tensi sosial. Dua figur strategis — Kapolres dan Bupati — kini berada di tengah sorotan publik “Jika Polres tidak mengamankan alat berat dan menaikkan status hukum, serta Pemda tidak mengambil keputusan strategis, maka eskalasi massa menjadi konsekuensi yang nyata, bukan ancaman retoris ” tegas Yusuf—
Dalam beberapa hari ke depan, seluruh elemen masyarakat dan media akan terus memantau dinamika kasus ini.
Polres Pohuwato dan Forkopimda kini diuji Integritas, Konsistensi, Independensi serta Keberpihakan pada lingkungan dan publik
Jika tenggat waktu 7×24 jam berlalu tanpa progres, Bulangita berpotensi menjadi pemantik episentrum aksi terbesar tahun ini di Pohuwato. — (**)
Rctiplus.com
pewartanusantara.com
Jobnas.com
Serikatnews.com
Langgar.co
Beritautama.co
Gubuktulis.com
surau.co
