
RSBP Butuh Reformasi Total, Keluarga Salah Satu Pasien Merontak Soal Pelayanan

Berita Baru, Pohuwato – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Bumi Panua (RSUD BP) kembali menuai sorotan tajam dari keluarga pasien, setelah seorang anak bernama Ivana Aqila Pakaya (7 tahun) mengalami keterlambatan penanganan medis hingga peristiwa nahas di sekitar Unit Gawat Darurat (UGD).
Kasus ini terungkap melalui pengakuan Ahmad Yunus, paman pasien, yang menghubungi awak media pada Selasa (02/09/2025). Ia mengungkapkan kekecewaannya atas pelayanan RSUD BP yang dinilai tidak sigap dalam menangani ponakannya.
Menurut penuturan Ahmad Yunus, Ivana Aqila dilarikan ke RSUD BP pada Senin (01/09/2025) dengan harapan segera mendapatkan pertolongan medis. Namun, keluarga pasien justru kecewa karena pihak rumah sakit tidak langsung memberikan penanganan dengan alasan ruangan penuh.
“Seharusnya pihak RSUD BP bisa mengambil tindakan medis terlebih dahulu. Masalah ruangan bisa diatur belakangan, yang terpenting adalah keselamatan pasien,” ujar Ahmad Yunus dengan nada kesal.
Keluarga menduga Ivana mengalami paru-paru basah, sehingga membutuhkan penanganan cepat. Namun, keterlambatan pelayanan dinilai justru memperburuk keadaan.
Kekecewaan semakin memuncak ketika terjadi insiden di samping UGD RSUD BP. Saat Ahmad Yunus tengah berusaha berkomunikasi dengan petugas ruangan, Ivana yang turun dari mobil untuk menyusul pamannya justru tertabrak sepeda motor yang melintas di sekitar UGD.
Peristiwa tersebut menyebabkan Ivana mengalami luka di bagian bibir dan kaki. “Kami sangat kecewa dengan pelayanan yang lambat, ditambah lagi ponakan saya malah mengalami musibah di samping UGD. Ini sungguh menyakitkan,” tutur Ahmad.
Selain masalah keterlambatan pelayanan dan insiden kecelakaan, Ahmad juga menyebut ada pernyataan yang dianggap mengecewakan dari sejumlah perawat RSUD BP. Menurutnya, petugas sempat menyinggung soal status kepesertaan BPJS pasien yang hanya kelas III.
“Seakan-akan pelayanan yang lambat ini dikaitkan dengan status BPJS kelas III. Padahal, keselamatan pasien harusnya menjadi prioritas utama, tanpa memandang kelas atau status ekonomi,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Bumi Panua belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan keluarga pasien maupun kronologi insiden yang terjadi di samping UGD. Awak media masih berupaya menghubungi pihak manajemen rumah sakit untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.
Peristiwa ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terhadap pelayanan RSUD Bumi Panua, yang sebelumnya juga kerap disorot publik terkait standar dan mutu pelayanan kesehatan.