Praktik Baik Pengarusutamaan Gender dalam Pengelolaan Alam Berkelanjutan
Berita Baru, Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (Pokja PUG) KLHK terus berupaya melakukan kerja-kerja inovatif untuk meningkatkan kesadaran gender.
Salah satu praktik baik dalam program KLHK, menurut Erawati Eko Hartono Koordinator Pokja PUG KLHK adalah dengan mengadakan Festival Gender yang sudah digelar sejak bulan Juni hingga Desember 2021.
Menurut Erna, sapaan akrabnya, festival gender itu bertujuan agar semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di KLHK dapat memahami cara mengintegrasikan dan mengaplikasikan gender ke dalam lingkungan kerja, kehidupan sehari-hari dan program KLHK di semua tingkatan.
“Upaya kami, bagaimana yang kondisinya netral gender menjadi sebuah nature, menjadi sebuah kebiasaan bagi seluruh ASN KLHK,” kata Erna dalam podcast seri ke-2 Semarak PESTA (Pekan Ecogender dan Pelestarian Alam) KLHK, Selasa (14/12).
Sebagai kementerian yang mendapat Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dua tahun berturut-turut, Erna menyebut KLHK harus berpikir strategis dan inovatif sebagai kategori mentor.
“Sehingga kami membuat suatu gerakan yang tentunya masif, kemudian menyeluruh dan kalau gender harusnya dibuat suatu gerakan yang fun, karena isu gender cukup berat,” ujarnya.
Atas dasar itulah Erna menuturkan, salah satu tantangan Pokja PUG KLHK menjadikan Festival Gender menjadi menarik dan menyenangkan, namun konten-konten yang diproduksi tetap berbobot, lebih-lebih di tengah pandemi.
“Sehingga strategi Festival Gender ini adalah sebuah strategi untuk membuat big conversations terkait dengan gender di KLHK. Itu tantangan kami,” terangnya.
Lebih lanjut Erna menjelaskan, pelaksanaan Festival Gender melalui empat (4) fitur, di antaranya Gender Leader Summit (GLEADS), Training for Ecogender Training Hub (TEACH), Gender Competition (GENERATION), dan Pekan Ecogender dan Pelestarian Alam (PESTA) melalui zoom dan YouTube.
Semarak PESTA sebagai acara selebrasi dari Festival Gender, lanjutnya, akan diselenggarakan selama dua (2) hari, yaitu pada tanggal 14 dan 15 Desember. Hari pertama PESTA akan diisi dengan pasar raya inovasi Teach.
“Itu adalah ajang untuk para gender champion memaparkan inovasi-inovasinya. Kita akan ada 1000 inovasi atau ide dari para gender champions tentang inisiasi-inisiasi pengarusutamaan gender dalam mendukung percepatan PUG di KLHK,” papar Erna.
Sementara pada hari kedua, kata Erna, akan diisi dengan wisuda bagi para pemenang gender dan Gender Leadership Indonesia (GLI) yang terdiri dari anak-anak muda dari berbagai latar belakang di luar KLHK oleh Menteri LHK Siti Nurbaya.
Dalam pagelaran Wisuda nanti juga akan digelar parade Noken, pembacaan komitmen di tingkat leader terkait Festival Gender tahun 2022, dan flash mob dengan lagu yang dikarang khusus untuk Festival Gender 2021.
“Harapan kami nantinya, tidak menutup kemungkinan di KLHK ada komunitas Gender. Dan kayaknya satu-satunya kementerian di Indonesia atau bahkan di dunia yang punya komunitas gender. Kalau kami menjadi sebuah mentor, mudah-mudahan layak sebagai wadah untuk belajar ” tukasnya.