
Laksanakan Monitoring Belajar Tatap Muka, Bupati Syarif Ungkap Ini

Berita Baru, Pohuwato – Hari ini (7/9) Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga memonitor kegiatan Belajar Tatap Muka di sekolah SD dan SMP 1 Negeri Marisa .
Bupati Syarif Mbuinga ditemani Plt. Kepala Dinas Kabupaten Pohuwato Lusiana Bouti meninjau langsung proses kegiatan disekolah tersebut menyampaikan bahwa
“Hari ini (7/9) sekolah di Kabupaten Pohuwato, dibawah tanggung jawab pemerintah daerah oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato baik ditingkatan SD, Tingkatan SMP, sederajat kita memulai kegiatan belajar di sekolah” saat lansir dari Humas Pohuwato
“Ini tidak lantas lahir tiba-tiba atau mendadak, tidak, ini sudah berproses sangat panjang terkait dengan rencana untuk dimulainya pelaksanaan belajar tatap muka disatuan sekolah masing-masing” terangnya
Bupati Syarif juga “antara siswa dan guru , sebagaimana saya sampaikan ini merupakan proses yang panjang, maka berdasarkan hasil kajian, hasil koordinasi, secara berjenjang baik pusat, provinsi, sampai dilevel satuan sekolah” ujarnya
“Juga tidak kalah penting adalah kesiapan-kesiapan baik dari sarana dan prasarana penunjang atau pendukung untuk memastikan bahwa aktivitas kegiatan belajar sudah dapat di cobakan” tandasnya
Bupati Syarif secara menjelaskan bawahi uji coba “setelah saya melihat, saya roadshow keliling mengambil sampel beberapa sekolah, maka saya berterima kasih kejajaran dinas pendidikan.
Bahwa hal yang paling utama pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka kita uji coba untuk memulainya yakni sejauh mana kemantapan kegiatan tersebut sesuai dengan kaidah protokol kesehatan itu penting sekali” pungkasnya
“Setelah saya melihat memang kita menyaksikan satu keadaan, kondisi yang beragam kaitan dengan sarana dan prasarana pendukung” turut Bupati Syarif
Bupati menerangkan ada kelas sampai menyiapkan bilik pembatas , dibatasi oleh plastik. Ada sekolah sampai menyiapkan fesvile, ada yang secara reguler atau hal yang selama ini kita tahu kaitan dengan protokol kesehatan baik itu penggunaan masker, jaga jarak serta mencuci tangan” terang Syarif
Bupati Pohuwato menyampaikan alasan yang mendasari ketika dari bulan Maret, hingga saat ini, kegiatan belajar dipindahkan kerumah, disadari sungguh tidak sangat efektif dan efisien
Selain peran guru untuk melaksanakan kegiatan proses belajar dirumah, apalagi ditempat-tempat sekolah yang tidak didukung oleh dukungan akses telekomunikasi teknologi informasi yang memadai.
Maka yang dituntut pertemuan langsung dan inipun sangat rentan terhadap ancaman virus Corona atau Covid-19, yang paling miris adalah kita pindahkan proses belajar dirumah atau kita istirahatkan anak dirumah yang terjadi itu kontrol orang tua dirumah itu tidak dilaksanakan secara maksimal
Ini efek dominonya sangat luar biasa, anak-anak sudah kurang memahami, mengetahui tentang perkembangan pelajaran. Mereka harus dibuat adaptasi baru pengenalan sekolah tengah pandemi covid-19.
Disisi lain ketika mereka ada dirumah kontrol orang tua, kontrol orang tua itu kurang maksimal, maka kami mengambil sikap menguji coba (digaris bawahi) untuk memulai kegiatan belajar tatap muka dan ini akan dievaluasi secara berjenjang” tutupnya