Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kritisi Penyebab Banjir, Aleg Rizal Pasuma Minta Pemda Kaji Kembali Perluasan Perkebunan Sawit

Kritisi Penyebab Banjir, Aleg Rizal Pasuma Minta Pemda Kaji Kembali Perluasan Perkebunan Sawit



Iklan Idul Fitri KPU Pohuwato

Berita Baru, Parlemen – Curah hujan yang tinggi di Kabupaten Pohuwato seminggu belakangan membuat Sungai Lemito meluap. Luapan air membanjiri sebagian besar rumah di 4 Desa, Kecamatan Lemito.

 

Banjir kali ini, air menggenangi hingga setinggi pinggang orang dewasa. Apalagi, hujan deras yang dimulai sejak 16.00 wita hingga pukul 18.00, ini juga menambah meluapnya debit air Sungai Lemito. Air mulai membanjiri pemukiman warga sekitar pukul 19.30 wita.

 

Sementara itu, Anggota DPRD Rijal Pasuma mengecam keras aktivitas eksploitasi hutan di bagian hulu Sungai Lemito untuk Perkebunan sawit. Rijal mengklaim, penyebab utama banjir besar di Lemito kali ini adalah akibat dari aktivitas Perusahaan Sawit di bagian hulu Sungai.

 

“Saat ini sedang dalam tahap pembabatan hutan secara masiv untuk persiapan Perkebunan sawit di hulu Sungai Lemito,” ungkap Rijal kepada awak media via telephone.

 

Olehnya, Rijal meminta kepada pemerintah Kabupaten Pohuwato mengkaji kembali kebijakan perluasan Perkebunan Sawit di bagian hulu Kecamatan Lemito dan Wonggarasi. Tak hanya itu, dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Perkebunan dan pabrik sawit untuk dikaji kembali. Pasalnya, menurut Rijal pembukaan lahan Perkebunan sawit lebih banyak ruginya ketimbang manfaatnya ke masyarakat.

 

“Untuk sekali banjir saja, APBD Kabupaten Pohuwato tak mampu mengganti kerugian yang diakibatkan banjir besar seperti sekarang ini,” tegas aleg dari Fraksi Golkar ini.

 

Sampai dengan terbitnya berita ini, ratusan rumah di sejumlah Desa di Kecamatan Lemito masih terendam banjir. Bahkan di sejumlah titik belum mendapatkan evakuasi dan bantuan baik dari Pemerintah.  Tak hanya itu masyarakat terdampak, masih sangat membutuhkan bantuan berupa makanan, popok, obat-obatan hingga pakaian bekas.