Jalan Akses Penambang Ditutup, Ketua dan Anggota DPRD Pohuwato Datangi Perusahaan PGP

Berita Baru, Parlemen  – Gabungan Komisi I, II, dan III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato melakukan peninjauan langsung ke area perusahaan Pani Gold Project (PGP) pada Rabu (9/4/2025). 

Kunjungan ini dilakukan menyusul viralnya isu penutupan akses jalan oleh pihak perusahaan yang selama ini digunakan oleh masyarakat penambang lokal. Langkah ini, merupakan bentuk respons cepat DPRD terhadap keluhan warga yang merasa dirugikan atas kebijakan perusahaan tersebut.

“Ada informasi dan keluhan dari masyarakat terkait penutupan jalan, sehingga kami dari DPRD merasa perlu turun langsung menindaklanjutinya,” ungkap Ketua DPRD Pohuwato, Beni Nento, saat berdialog dengan perwakilan perusahaan.

Di lokasi, Beni secara tegas meminta penjelasan dari pihak PGP mengenai alasan penutupan akses jalan yang menjadi jalur utama masyarakat menuju lokasi tambang. Ia menekankan pentingnya keterbukaan informasi kepada publik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

“Olehnya itu kami minta penjelasan, apa alasan perusahaan menutup jalan ini. Masyarakat harus tahu agar tidak muncul spekulasi liar,” tegas Beni.

Lebih lanjut, Beni menyoroti dampak sosial dari penutupan akses tersebut, terutama terhadap mata pencaharian warga. Ia menanyakan solusi alternatif agar aktivitas masyarakat tetap bisa berjalan.

“Kalau memang jalan ini ditutup karena pekerjaan konstruksi, apakah ada jalan alternatif yang bisa dilalui masyarakat? Ini penting agar mereka tetap bisa bekerja dan menafkahi keluarganya,” ujarnya.

Sebagai wakil rakyat, Beni menegaskan komitmennya untuk mencari jalan keluar terbaik demi kepentingan masyarakat dan perusahaan.  

“Sehingga bisa hidup berdampingan antara masyarakat dan perusahaan, masyarakat bisa melakukan aktifitasnya, begitu juga perusahaan juga bisa menjalankan investasi tanpa ada hambatan,” harap Beni Nento.

Usai tinjau ke perusahan, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan dua Dusun yang ada di Desa Hulawa, kaitan dengan isu relokasi. Peninjauan tersebut dilakukan dengan cara berdiskusi langsung dengan masyarakat.