Polemik PCS Bunbar, Sonni : Kami Curigai Ada Transaksi Puluhan Juta oleh Eks. Kades
Berita Baru, Pohuwato – Polemik program cetak sawah (PCS) memasuki babar baru. “Saya tidak mengklaim bahwa pengaburan itu terjadi, yang jelas kami menganalisa ada transaksi yang dilakukan antara Daeng Aksis yang membeli lahan, dan menghasilkan 1 lembar SKPT dengan luas sekitar 30 hektar lebih yang kami lihat itu, dan itu terjadi tahun 2010,” itu kata Sonni kepada awak media.
Persoalan Program Cetak Sawah (PCS) di Buntulia Barat Kecamatan Duhiadaa – Pohuwato, yang sampai kini masi menjadi polemik. Pasalnya, kasus tersebut menyeret Oknum mantan Kepala Desa Buntulia Barat Kecamatan Duhiadaa Suryaharto Polumulo atau Yanto Polomulo (YP), yang terindikasi melakukan transaksi bersama beberapa orang terduga lainnya.
Hal itu, sebagaimana dalam pengakuan Sonni Samoe pada pada Awak Media. Ia menyebutkan, bahwa transaksi tersebut terjadi pada tahun 2010 silam, pada saat YP masi menjabat.
“Tapi, Yanto Polumulo masi menjabat kepala desa pada waktu itu. Dia melalukan transaksi Puluhan juta disitu, dan datanya ada sama saya,” tukas Sonni yang juga sebagai Pendiri LSM Labrak Pohuwato itu
Lanjut kata Sonni, lalu kemudian ada data-data lainnya yang merujuk pada oknum orang yang tidak masuk dalam peta tersebut, tapi kemudian mereka melakukan penjualan juga.
“Ada bukti data orang-orang ini sama saya. Kemudian kami lakukan mereka punya alas hak di dalam itu. Lalu kenapa mereka berani menjual, karena saya yakin mereka bukan pemilik yang sebenarnya,” bebernya.
Namun kata Sonni, ini masi berstatus dugaan. “Saya mencurigai. Tolong ya, di tanda kutip saya memencurigai hilangnya hak-hak rakyat atas tanah di dalam itu, ada indikasi karena terjadinya transaksi yang dijual suadara Yanto kepada si daeng Aksis, dan dijual beberapa nama-nama orang yang itu datanya ada sama saya,” tandasnya. (San)