Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ini Kata Anggota DPR RI Elnino Mohi Soal Ditangkapnya Terduga Teroris Di Pohuwato
Elnino M. Husein Mohi Anggota DPR RI Dapil Provinsi Gorontalo (Foto : Istimewa)

Ini Kata Anggota DPR RI Elnino Mohi Soal Ditangkapnya Terduga Teroris Di Pohuwato



Iklan Idul Fitri KPU Pohuwato

Berita Baru, Pohuwato – Kaitan dengan peristiwa penangkapan 7(tujuh) orang terduga teroris di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo pada beberapa hari yang lalu, mendapatkan respon dan pernyataan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Elnino M. Husein Mohi.

Elnino M. Husein Mohi usai memberikan materi pada kegiatan Sosialisasi dan Dialog Kebangsaan Empat Pilar MPR-RI kepada Aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwatomenyampaikan perhatiannya akan peristiwa penangkapan terduga teroris tersebut.
“Begini, pertama kita percaya operasi inteligen, namanya inteligen matanya banyak, informasinya juga tentu lebih banyak” ucapnya

Selanjutnya Elnino, “kedua kita berharap kepada para petugas anti terorisme ini, kepada para petugasnya bisa berlaku manusiawi” harap elnino

Tambahnya Elnino yang merupakan  anggota DPR RI Fraksi Gerindra asal daerah pemilihan Provinsi Gorontalo itu ” Ketiga memang ada data secara failit yang dimiliki oleh inteligen, tapi perlu di pertimbangkan bahwa mereka (terduga terosis) adalah saudara-saudara kita yang sama sekali orang melihat kecurigaan apapun” tandas Elnino

Lebih jelas lagi kata Elnino “Keempat ,  kelompok-kelompok baik kiri maupun kanan yang menginginkan Pancasila digantkkat oleh sesuatu yang lain dan itu kita semua sepakat itu musuh negara” tegas Elnino

Kata Elnino ada kelompok-kelompok baik itu kiri dan kanan yang berusaha menghilangkan konsesus nasional  Pancasila,  yang jelas ini dari dulu ada perbedaan melihat tatanan perspektif bernegara

“yang pertama paling ada sejak dulu perbedaan itu muncul dari pandangan agama, tidak hanya satu agama tentu banyak agama, dia memandang perspektif agama dia,

Lanjut, yang kedua adalah perspektif internasionalisme itu jelas baik oleh sosialis kiri (Komunis), dia percaya agama-agama itu  merusak tatanan dunia, pada hakikatnya manusia bisa bersahabat, bisa bersaudara, cuman agama yang membuat manusia sering berkelahi kata mereka, sementara dalam perspektif lain ‘ekstrim’ hanya agama yang dapat mendamaikan dunia” kata elnino

Itu kiri dan kanan, tapi ada juga dari kalangan yang disebut nasionalis  “apakah ada nasionalisme ekstrim tentang tidak, artinya tidak masalah agama,  Di Indonesia rumuskanlah dalam bentuk Pancasila,  Internasionalsimenya ada di sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, agama ada di sila pertama yakni Ketuhanan yang maha Esa. Jadi itu yang di gunakan oleh Indonesia untuk menjaga keutuhan Negatif Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhinneka Tunggal Ika,  dan UUD 1945” tutup Elnino. (San)