Mediasi Pemda Kaitan Desa Botubilotahu Berakhir Ricuh
Berita Baru, Pohuwato – Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato kembali melakukan mediasi persoalan desa Botubilotahu yang sampai saat ini belum selesai atau menemukan titik temu dan berakhir ricuh, Rabu (6/10)
Dalam mediasi itu turut hadir Wakil Bupati Pohuwato, Amin Haras, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Hamka Nento, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Supratman Nento, serta Elemen Masyarakat Desa Botubilotahu
Kegiatan mediasi berlangsung di Gedung Panua Kantor Bupati Pohuwato dan berakhir ricuh karena tidak terjadi kesepahaman antara pihak yang meminta One Mbuinga menjabat lagi sebagai Kepala Desa Botubilotahu, dan Masyarakat yang menginginkan di Aktifkan kembali sebagai One Mbuinga sebagai Kepala Desa Botubilotahu.
Wakil Bupati Pohuwato Amin haras menyampaikan agenda hari ini adalah mencarikan solusi berkaitan dengan persoalan oknum kades botubilotahu yang sudah di nonaktifkan.
Sayangnya kegiatan tersebut berujung ricuh karena apa yang d sampaikan oleh pemerintah daerah Pohuwato tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Sebab terlalu banyak menuai protes terkesan memihak kepada oknum mantan kepala desa” pungkas Herman Moigo sebagai Jubir pihak yang meminta One Mbuinga tidak diaktifkan kembali
“Kegaduhan terjadi karena adanya salah seorang oknum masyarakat yang bukan asli desa botubilotahu sudah masuk dan menginterpensi sementara dari awal sudah di sepakati bahwa tidak boleh selain masyarakat botubilotahu masuk dan bicara dlm kegiatan ini. Sebab mereka tidak tau persoalan yang terjadi sebelumnya” ujarnya kepada awak media ini
Tidak hanya itu salah satu tokoh masyarakat Desa Botubilotahu juga melontarkan protesnya kepada Pemerintah Daerah “kegiatan ini tidak penting, karena dari awal kami sudah membangun komunikasi dengan pemerintah daerah Kabupaten pohuwato untuk tidak mengaktifkan kembali one mbungia menjadi kades” pungkas Idris Kiraman , salah satu tokoh Masyarakat Desa Botubilotahu
Dirinya menilai One Mbungia sudah tidak layak lagi menjadi seorang pemimpin di desa kami karena beliau terkesan sombong dan angkuh, tegasnya
Semakin memanas mediasi yg dilaksanakan pemda Pohuwato, sehingga mengakibatkan kericuhan dan membuat kegiatan tersebut tidak selesai. Sehingga salah satu pihak walk out dari kegiatan tersebut. (ST)